Tiga Titik Hitam Yang Bisa Menghancurkan | ADI SUMARNA

Tiga Titik Hitam Yang Bisa Menghancurkan Bumi Korea Senin, 20 Juli 2020 No Comment

Tiga titik hitam yang menghancurkan

Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap orang ingin bertumbuh dan sukses, akan tetapi masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya melakukan hal-hal yang justru menjerumuskan diri sendiri ke dalam titik hitam atau lembah hitam yang membut mereka gagal menjadi orang sukses bahkan menghancurkan kesuksesan yang sudah mereka raih.

Tiga titik hitam ini adalah tiga hal yang bisa merusak atau menghancurkan Anda dari dalam tanpa Anda sadari, cepat atau perlahan namun pasti.

Tiga titik hitam yang membuat Anda gagal sukses


Tiga hal yang membuat kamu gagal bertumbuh, berkembang dan sukses adalah sebagai berikut:

1. Blaming (Menyalahkan)

Seseorang yang suka menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, dan menyalakan alat yang ia gunakan tidak akan sempat untuk melakukan introspeksi diri karena waktunya disibukkan untuk menyalahkan apapun sehingga ia tidak mengetahui apa kekurangan, kelemahan dan kesalahan dirinya. Seperti kata pepatah "Tukang yang bodoh akan menyalahkan alat-alatnya, bukan menyalahkan diri sendiri".

Kalau tidak mengetahui kekurangan, kelemahan dan kesalahan diri sendiri bagaimana mungkin bisa memperbaiki. Tidak mengetahui apa kesalahan sendiri adalah kesalahan terbesar seseorang. So berhentilah menyalahkan orang lain, berhentilah menyalahkan alat, dan berhentilah menyalahkan keadaan.

Renungkanlah nasihat dari Gede Prama ini
Jika seseorang menyalahkan orang lain, maka ia perlu belajar
Jika seseorang menyalahkan diri sendiri, maka ia mulai belajar
Jika seseorang berhenti menyalahkan, maka pembelajaran usai

2. Excuse (Alasan)

Titik hitam yang kedua adalah suka membuat alasan. Orang yang suka membuat alasan biasanya dia punya bermacam-macam alasan ketika dia melakukan kesalahan, gagal dalam tugas, tidak disiplin dan sebagainya.

Bahkan mungkin dia punya 1001 alasan untuk membela diri dari kesalahan, kegagalan, atau ketidak disiplinan yang ia lakukan. Seperti: terlalu banyak pekerjaan yang dibebankan ke saya, saya sangat sibuk jadi tidak ada waktu, itu bukan keahlian saya, saya tidak punya modal, saya tidak berani mengambil resiko, saya tidak punya banyak jaringan, itu sangat berbahaya, saya tidak enak badan, saya lelah dan seribu satu alasan lainnya.

Alasan memang perlu untuk mengetahui kendala yang dihadapai tetapi bukan berarti segala sesuatu dijadikan alasan padahal permasalahan sebenarnya ada pada diri sendiri. 

Selain itu orang yang sering beralasan akan menjadi karakter.

3. Denial (Menolak/menyangkal)

Titik hitam yang ketiga adalah penolakan. Menolak nasihat, menolak kritik, memolak saran, menolak ilmu yang disampaikan orang lain, dan menolak kebaikan-kebaikan lainnya.

Orang seperti ini biasanya memiliki sifat arogan sehingga merasa sudah pintah, paling tahu dibanding orang lain dan merasa paling hebat sehingga apapun yang disampai oleh orang lain akan ditolak dan disangkal.

Sifat Denial akan menjadikan seseorang seperti katak dalam tempurung, merasa diri paling mengetahui segalanya padahal wawasannya sempit, ilmunya dangkal dan tidak tahu apa-apa.

Sejatinya nasihat, pendapat, saran, kritik dan ilmu yang disampaikan orang lain akan membuat kita menjadi pandai, bijak, dan berwawasan luas. Renungkan setiap apa yang disampikan oleh orang lain karena itu adalah tanda kebijaksanaan kita bukannya malah tersinggung karena itu mencerminkan kebodohan diri kita.

Bahkan jangan malu untuk belajar sama anak kecil. Diatas langit masih ada langit, kita tidak tahu, kita ini berada diposisi mana yang pasti selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil dari orang lain.

Mata tanpa penutup menghasilkan pandangan
Telinga tanpa penutup menghasilkan pendengaran
Hidung tanpa penutup menghasilkan penciuman
Hati tanpa penutup menghasilkan kebijaksanaan

Jika selama ini kita belum bisa bijak tentunya masih ada yang menutupi hati kita yaitu ego, kesombongan, kedengkian dan penyakit hati lainnya.

Oleh karena itu buka mata, buka telinga, buka hati dan jadilah penerima segala kebaikan

Selain 3 titik hitam diatas masih ada satu lagi lembah hitam yang jangan sampai kita jatuh kedalamnya sehingga sulit naik kembali yaitu Complaining (Mengeluh).

Dulu saya punya teman yang suka mengeluh, setiap hari bahkan mungkin setiap jam ia lewati dengan mengeluh. Ya, mengeluhkan apapun entah itu pekerjaan, teman, atasan, dan lainnya. Begitulah jika terlalu sering mengeluh akan menjadi karakter yang sulit dirubah lagi sekalipun apa yang dikeluhkannya sudah dipenuhi dia akan terus mengeluh dan mengeluh lagi.

Syukuri apa yang ada. Mengeluh tidak akan merubah keadaan, buang-buang waktu bahkan justu akan memperkeruh keadaan. Dari pada mengeluh lebih baik gunakan waktu kita untuk hal-hal yang jauh lebih berguna.

Tiga titik hitam yang menghancurkan

Tidak titik hitam yang menghancurkan ini lebih ganas dari tiga titik hitam yang sudah dijelaskan diatas. Tidak titik hitam tersebut adalah:

1. Kesombongan

Kesombongan adalah awal dari kehancuran, kita pasti sering mendengar kalimat itu dan memang benar adanya bahwa kesombongan akan berujung dengan kehancuran. Lihatlah kisah umat nabi-nabi terdahulu dan kisa Fir'aun yang diazab dan dihancurkan sampai mereka semua musnah akibat kesombongan mereka.

2. Ketamakan

Hal lain yang bisa menghancurkan adalah ketamakan atau kerakusan. Kisah ketamakan Qarun dan kisah-kisah lainnya tentang ketamakan mengajarkan kita bahwasanya ketamakan akan berakhir dengan kehancuran.

3. Kedengkian

Titik hitam yang ketiga adalah kedengkian. Cukuplah kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya, dan kisah putra nabi Adam mengingatkan kita akibat dari kedengkian yang menjerumuskan pada kehancuran.

Yang lebih berbahaya dari sifat-sifat diatas adalah kita tidak menyadari bahwa kita sedang terjatuh kedalam lembah hitam tadi sehingga kita tidak memiliki upaya untuk naik dan keluar. Yang lebih parah lagi kita sadar sedang berada dalam jurang hitam tadi tapi malah bangga dan kita menikmatinya.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat buruk tadi, dijauhkan dari tiga titik hitam diatas.

by Bumi Korea

Bumi Korea Media online untuk berbagi pengetahuan seputar korea selatan mulai dari bahasa kebudayaan dan hiburan

Follow her @ Instagram | Facebook | Google Plus

No Comment